GramKomplit | Feb 6, 2025 | A. Baleraroby
dibaca
SOTO DAGING MANUSIA DI TERMINAL KAMPUNG RAMBUTAN‼️
Apa jadinya kalau kalian pergi ke sebuah warung soto lamongan, membeli sebungkus soto daging dan memakannya lalu tiba tiba kalian diberitau kalau warung soto tersebut baru saja digrebek polisi karena menghidangkan soto dengan daging manusia ? Creepy bgt wkwk😅
kasus Benget Situmorang dan Soto dari daging istrinya !
Benget Situmorang merupakan seorang perantau asal Desa Ambarita, Samosir, Sumatera Utara yg mengadu nasib di ibukota. Semula, ia bekerja sbg supir kopaja. Kelak, pekerjaannya itu mempertemukannya dengan istri pertamanya —
— yg bekerja di terminal Kampung Rambutan, bernama Roini.
Pada tahun 2000 keduanya menikah, namun ternyata Benget sering melakukan kdrt dan sangat tempramen. Rumah tangga mereka begitu sering diisi dengan keributan sampai keduanya diusir oleh RT setempat.
Disaat itulah Benget memadu kasih dengan seorang wanita bernama Darna Sri Astuti.
Hubungan keduanya berstatus perselingkuhan karena Benget tidak mengaku bahwa ia telah memiliki istri, begitupun Astuti yang mengira Benget masih lajang.
Barulah pada 2011, Roini diceraikan dan ditahun yang sama Benget dan Astuti resmi menikah.
Benget juga beralih profesi menjadi pedagang soto Lamongan di belakang Terminal Kampung Rambutan. Kedai makannya cukup ramai, apalagi dengan adanya beberapa miras yang disediakan
Namun tabiat tukang selingkuh Benget belum hilang. Kali ini ia dekat dengan Tini. Seorang wanita yang bahkan juga sudah memiliki suami dan anak. Agar bisa dekat dengan Tini, Benget merekrutnya untuk bekerja di warung soto miliknya.
Tetapi Astuti menyadari bahwa keduanya sering bermesraan di kedai soto yang tentu saja membuat istri sah Benget itu marah. Namun bukannya membujuk sang istri, Benget justru melalukan kekerasan pada Astuti.
Hingga puncaknya, demi bisa menjalin hubungan lebih dekat dengan Tini —
— kedua orang itu, Benget dan Tini berencana untuk menghabisi Astuti.
1 Maret 2013, Benget mencekoki miras ke Astuti hingga ia teler lalu melakukan hubungan badan dengannya. Namun ketika Astuti lengah, Benget memukul istrinya itu dengan tangan kosong berkali kali.
Belum puas, Astuti diseret ke wc, disiram air, dipukuli dengan balok kayu dan kemaluannya dimasukkan botol berisi air panas hingga Astuti menjerit. Tetapi bukannya kasihan, Benget terus melakukan penganiayaan pada Astuti. Benget menuduh Astuti sudah berselingkuh di belakang nya.
Setelah berbagai siksaan mengerikan dari suaminya itu, Astuti akhirnya meregang nyawa akibat luka luka di sekujur tubuhnya.
Setelah Astuti meninggal, Benget yang kebingungan lalu memut1lasi tubuh Astuti menjadi beberapa bagian dan menyimpannya di dalam 5 kantong plastik.
Khusus untuk hati, isi perut dan beberapa potong daging Astuti, Benget memisahkannya dengan menyimpannya di dalam kulkas kedainya. Ia juga membakar kasur yang memiliki bekas noda darah Astuti.
Setelahnya, dengan menyewa sebuah mobil angkot merah, Benget dan Tini membuang kantong kantong berisi potongan tubuh dan kepala Astuti di beberapa titik sepanjang jalan tol Cikampek.
Sepulang dari tol, ia lalu mengolah daging Astuti menjadi bahan membuat soto dan menghidangkannya secara gratis untuk disantap oleh rekan rekannya di terminal tanpa memberitau bahwa soto itu menggunakan daging manusia.
Kejahatan keduanya terungkap setelah ada saksi mata yang melaporkan sebuah angkot merah mencurigakan yang terlihat beberapa kali berhenti dan melempar plastik berukuran besar ke tepi jalan tol. Dan saat diperiksa, plastik itu berisi potongan kepala Astuti.
Temuan itu lalu diselidiki oleh pihak kepolisian hingga menemukan potongan potongan tubuh lain yang saling berjarak 1km di sepanjang jalan tol tersebut. Dan setelah penyelidikan, Benget berhasil ditangkap saat sedang berjualan soto di kedainya bersama Tini.
Benget mengakui semua perbuatannya termasuk menghidangkan daging Astuti untuk makan gratis rekan rekannya. Ia dan Tini dinyatakan bersalah atas kasus pemb*nuhan berencana dengan Benget mendapat vonis mati, sedangkan Tini yang membantunya dijatuhi vonis 14 tahun penjara.